Apa itu menangis ? Kalo
menurut gue pribadi, ya, menangis itu adalah sebuah ekspresi yang mengungkapan
perasaan sedih yang ada di hati kita hingga keluar air mata. Gue pernah baca di
salah satu situs website bahwa penyebab menangis bagi cewek dan cowok itu
berbeda. Penyebab cewek menangis biasanya karena dia mencoba “meluapkan” semua
perasaan sedihnya, sedangkan penyebab cowok menangis adalah karena dia mencoba “menahan”
perasaan sedihnya hingga tidak kuat lagi, lalu menangis. Ya, kira-kira
begitulah.
Gue yakin, kita semua pasti pernah merasa sedih sampe memaksa kita untuk menangis. Dan kita semua pasti tau hal-hal apa saja yang membuat kita merasa sedih. Mulai dari kekecewaan, kenyataan yang gak sesuai dengan harapan kita, bahkan kehilangan. Jujur gue sering merasa sedih, bahkan cuma karena hal sepele yang mungkin menurut kalian itu cuma masalah kecil. Tapi walaupun gue sering merasa sedih, bukan berarti gue selalu nangis.
Waktu kecil gue pernah nangis cuma karena gue kelamaan dijemput waktu pulang sekolah, bahkan gue sempat berpikir bahwa gue nggak bakalan dijemput dan mungkin gue disuruh pulang sendirian. Gue juga pernah nangis karena dibentak guru cuma karena gue ribut dikelas. Gue pernah juga nangis gara-gara gue melihat seorang cewek yang gue sukai—tapi gak berani gue deketin—becanda sama temen cowoknya, lebih tepatnya cemburu. Bahkan, ini mungkin yang lebih absurd, gue pernah nangis cuma karena gue baca cerita sedih, entah itu dari novel, majalah, dsb.
Gue mungkin bisa
dikategorikan cowok yang melankolis. Tapi, dikalangan cowok, cowok yang
melankolis itu ‘nggak banget’. Tapi ya bodo amat orang mau bilang apa, terutama
buat cewek yang ga suka sama cowok yang melankolis. Gue sih simple aja, apa
adanya gitu, kalo suka ya syukur kalo ngga suka ya gak apa-apa. Daripada gue
harus jadi orang lain dulu biar gue dapat perhatian dari cewek. Emang sih dapet
perhatian, tapi itu adalah gue sebagai orang lain, bukan sebagai diri sendiri.
Kembali lagi ke topik pembahasan, gue banyak mengalami kesedihan yang disebabkan karena, ehm, cinta. Entah kenapa, gue kalo ngedeketin cewek selalu banyak mikir. Berpikir apa yang akan terjadi kedepannya nanti, berpikir apakah nanti ‘seandainya’ gue pacaran sama dia bakal kayak gini terus, berpikir seandainya gue putus apakah masih bisa jadi teman dan masih bisa bercanda kayak sekarang?. Gue tau, itu adalah hal bodoh, tapi gue selalu gitu, selalu mikir terlalu jauh, selalu mikir hal-hal yang ‘bisa jadi’ nggak bakalan terjadi. Itu menjadi sebuah ketakutan buat diri gue sendiri. Jujur gue benci dan gak nyaman ketika pikiran itu mulai datang dan membuat gue jadi terus kepikiran. dan gue mungkin tergolong cowok yang selalu lama ketika mendekati seorang cewek. Ya, karena itu tadi, pikiran-pikiran pahit dan bodoh yang bikin gue jadi kelamaan ketika mendekati seorang cewek yang ujung-ujungnya gue nggak jadian sama cewek tersebut. Gue pengen kayak cowok-cowok lain yang dengan gampangnya bisa dapetin cewek yang dia suka, memang sih kebanyakan cuma sekedar suka dan hubungannya gak bertahan lama. Dan kata-kata “jika mudah mendapatkannya, maka mudah pula kehilangannya” ada benarnya juga.
Penyebab gue punya
pikiran-pikiran bodoh ketika mendekati seorang cewek mungkin itu berkaitan
dengan apa yang gue rasain. Ya, bisa jadi gue cuma sekedar suka, bisa jadi gue
cuma mengagumi, atau bahkan gue cuma tertarik pada salah satu bagian yang ada
pada diri cewek yang lagi gue deketin, dari senyumnya, misalnya.
Kebanyakan dari cewek-cewek yang pernah gue deketin, nggak pernah bisa sampe jadian. Hingga akhirnya bisa dibilang, ya, friendzone. Cuma dianggap teman. Tapi walaupun cuma dianggap teman dan mungkin perasaan gue gak sedalam ketika masa-masa PDKT, gue suka cemburu kalo dia dideketin sama cowok lain, entah kenapa. Seperti ada yang hilang dalam diri gue, ehm, oke ini lebay.
Kebanyakan dari cewek-cewek yang pernah gue deketin, nggak pernah bisa sampe jadian. Hingga akhirnya bisa dibilang, ya, friendzone. Cuma dianggap teman. Tapi walaupun cuma dianggap teman dan mungkin perasaan gue gak sedalam ketika masa-masa PDKT, gue suka cemburu kalo dia dideketin sama cowok lain, entah kenapa. Seperti ada yang hilang dalam diri gue, ehm, oke ini lebay.
Dan ketika gue cuma
dianggap teman, gue sih nyaman aja dan berharap si cewek yang gue deketin—tapi
gak sampe jadian—itu tetep berstatus single dan gak punya pacar. Iya, gue tau
kok, itu namanya ngarep maksimal.
Tapi itulah yang namanya cinta, gak jauh-jauh dari patah hati, kecewa, sedih, bahkan mampu membuat kita menangis.
Dari pengalaman cinta gue yang seperti itu, mungkin bisa dibilang gue lebih terkesan sama mantan gebetan gue daripada mantan pacar. Yang membuat gue terkesan adalah gue nggak bisa dapetin mereka, gak bisa sampe jadian sama mereka, dan gue bisa merasakan apa yang disebut “patah hati”. Walaupun menurut gue mantan gebetan lebih berkesan daripada mantan pacar, bukan berarti mantan pacar gak ada apa-apanya. Justru yang mengubah 80% hidup gue sekarang adalah karena mantan pacar gue. Gue belajar banyak dari mantan pacar, mulai dari menghilangkan kebiasaan malas, sopan dan ramah sama setiap orang khususnya orangtua, bagaimana cara memperlakukan cewek yang baik, berbicara lembut dan belajar lebih bersabar, bahkan gue belajar jadi lebih dewasa.
Sebelum tulisan ini gue akhiri, gue cuma mau bilang, terimakasih untuk wanita-wanita hebat yang sempat mengisi ruang hati gue yang hampa, yang sempat membuat gue jatuh hati, terpesona, bahkan membuat gue jatuh cinta, walaupun kebanyakan dari kalian gak bisa gue dapetin. Gue cuma bisa berdoa dan berdoa semoga kebahagiaan terus menyelimuti kalian dan semoga kalian mendapatkan seseorang yang lebih baik dari gue dan tentunya terbaik buat kalian. Maaf kalau gue sempat menyakiti hati kalian, dan sempat membuat kalian sedih, kecewa, atau apapun itu gue minta maaf banget dan kalian nggak bakal pernah gue lupain. Dan moment-moment yang pernah gue laluin sama kalian juga nggak bakal pernah gue lupain. Terimakasih buat kalian semua, selamat berbahagia dan menempuh hidup masing-masing. Kelak kita akan bertemu kembali, jika semesta menghendaki. Sesederhana itu :)
Tapi itulah yang namanya cinta, gak jauh-jauh dari patah hati, kecewa, sedih, bahkan mampu membuat kita menangis.
Dari pengalaman cinta gue yang seperti itu, mungkin bisa dibilang gue lebih terkesan sama mantan gebetan gue daripada mantan pacar. Yang membuat gue terkesan adalah gue nggak bisa dapetin mereka, gak bisa sampe jadian sama mereka, dan gue bisa merasakan apa yang disebut “patah hati”. Walaupun menurut gue mantan gebetan lebih berkesan daripada mantan pacar, bukan berarti mantan pacar gak ada apa-apanya. Justru yang mengubah 80% hidup gue sekarang adalah karena mantan pacar gue. Gue belajar banyak dari mantan pacar, mulai dari menghilangkan kebiasaan malas, sopan dan ramah sama setiap orang khususnya orangtua, bagaimana cara memperlakukan cewek yang baik, berbicara lembut dan belajar lebih bersabar, bahkan gue belajar jadi lebih dewasa.
Sebelum tulisan ini gue akhiri, gue cuma mau bilang, terimakasih untuk wanita-wanita hebat yang sempat mengisi ruang hati gue yang hampa, yang sempat membuat gue jatuh hati, terpesona, bahkan membuat gue jatuh cinta, walaupun kebanyakan dari kalian gak bisa gue dapetin. Gue cuma bisa berdoa dan berdoa semoga kebahagiaan terus menyelimuti kalian dan semoga kalian mendapatkan seseorang yang lebih baik dari gue dan tentunya terbaik buat kalian. Maaf kalau gue sempat menyakiti hati kalian, dan sempat membuat kalian sedih, kecewa, atau apapun itu gue minta maaf banget dan kalian nggak bakal pernah gue lupain. Dan moment-moment yang pernah gue laluin sama kalian juga nggak bakal pernah gue lupain. Terimakasih buat kalian semua, selamat berbahagia dan menempuh hidup masing-masing. Kelak kita akan bertemu kembali, jika semesta menghendaki. Sesederhana itu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar